Sekarang Mika-chan pergi. Padahal dialah orang yang kusayang dan sering bersamaku setelah Nii-chan dengan yang lain. aku tak tahu harus berkata apa. Akhirnya aku tutup mulut. Aku jarang tertawa seperti bersama Mika-chan. Aku memasang muka cemberut. Dengan begitu tak akan ada yang duduk di sampingku. Aku tetap merengut. Walau sekarang Mika-chan tak ada, aku hanya mempunyai penghapusnya yang ia pinjamkan dan kertas ulangannya yang kusimpan setelah ia pergi. Nii-chan mengajakku duduk berdua, tetapi aku malas. Dengan malas aku langsung duduk di sebelah Yoka-chan. Walau Yoka-chan membosankan, tapi dia baik hati dan tegar. Kurasa akan aman dari gerutu Nii-chan. Satu hari berlalu. Nii-han tetap bersama teman lainnya. Aku hanya ke perpustakaan dan makan saja selama istirahat. Aku tak tahu apa yang akan terjadi.
Seminggu sudah berlalu sejak Mika-chan pergi. Nii-chan memaksa aku duduk. Kula