"Nii-chan takkan meninggalkanku, kan?" Nii-chan hanya tersenyum padaku dan tertawa kecil. Aku yakin, Nii-chan-lah yang akan menjadi sahabatku. Aku akan menjadi malaikat bagi Nii-chan! Kebahagiaan Nii-chan akan kujaga! Selama aku bersama Nii-Chan, aku bercanda dengan Enma-Chan, Fakushima, dan Mika-Chan. Aku bahagia bersama mereka. Aku berbagi dan menyontek bersama mereka. Tapi, suatu hari, Nii-Chan menatap pada Dai-Chan dan Moru-Chan. Aku hanya menunduk kaku dan berfikir yang aneh-aneh. "Mungkinkah itu kebahagiaan Nii-Chan yang sebenarnya? Benarkah itu?" Karena tekadku sudah bulat untuk menjadi malaikat Nii-Chan, aku berusaha mengakrabkan mereka. Mula-mula kutanya soal yang paling susah jawabannya hingga ia harus bertanya pada Li-Chan. Li-Chan memberi tahu jawabannya bahkan mengajari Nii-Chan. Legalah aku, muncul tawa di wajahnya. Walau sedikit sedih, aku tak mau berhenti sampai di sini! Langkah ke-2 aku duduk bersama Mika-Chan agar Nii-Chan tak mendapat tempat duduk. Bukan karena aku benci, tapi untuk membuat Nii-Chan duduk di sebelah Li-Chan. Nii-Chan melihatku duduk dengan Mika-Chan. Nii-Chan langsung meminta duduk di sebelah Li-Chan dan berhasil! Akirnya ia ada dalam lingkaran pertemanan Li-Chan, Dai-Chan, Moru-Chan dan Mike-Chan. Tapi, kenapa aku merasa sedih seperti ini, hatiku seperti mau runtuh. Aku tak bisa duduk dengan tegak, kugenggam kedua tanganku. Aku berkeringat dingin, apakah benar ini yang rasanya sedih itu?
Continued..
Continued..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan saya kata di setiap anda membaca
Aku masih kecil, loh!